Manajemen Sabar Menghadapi Musibah dalam Perspektif Al Qur’an

Asri Jaya, Achmad Abubakar, Rusydi Khalid

Sari


Manajemen sabar secara bathiniah tercermin dalam sikap penahanan emosi dan pengendalian keinginan dari suatu kebutuhan, karena itu dalam Islam kekuatan aqidah dan iman berpengaruh dalam implementasi kesabaran seseorang. Dan Islam memuliakan seseorang yang mampu bersikap sabar dalam pengendalian hawa nafsunya dan berserah diri kepada Allah SWT, yang akan memberikan impact meningkatnya harkat dan martabat seseorang. Sebagai ummat Islam, dianjurkan untuk selalu tunduk pada ajaran Al-Qur’an, karena konsep sabar tersirat didalam Al Qur’an surah Al-Baqarah ayat 153 yang memaknai bahwa Allah menyerukan kepada hambanya untuk sholat dan sabar karena hal tersebut dapat menolongnya, juga Allah SWT senantiasa bersama orang yang sabar. Pendekatan penelitian dalam kajian ini menggunakan metode deskriptif dan studi Pustaka. Hasil kajian ini menyimpulkan, bahwa sifat sabar wajib dimiliki sebagai umat Islam, termasuk dalam menghadapi penyakit dengan upaya seperti meningkatkan penggerak agama, dan memperlemah atau menurunkan tingkat pergerakan hawa nafsu. Karena implikasi sabar bagi keberadaan dan hidup manusia tersirat pada aktivitas keberagamaannya dan aktivitas sosialnya. Ini menunjukkan bahwa tingkat kesabaran mempunyai potensi menjadikan aktivitas beragama dan kehidupan sosial memberikan efek lebih baik. Jadi, terimplementasinya dengan baik manajemen sabar akan memberikan manfaat yang lebih besar karena dapat memberikan ketenangan baik jasmani maupun rohani, sehingga semua bentuk permasalahan dapat tertangani dengan baik.
Keywords:
Pemanfaatan, Manajemen Sabar, QS. Al-Baqarah ayat 53

Teks Lengkap:

Download PDF

Referensi


Chapra, M. U. (2016). The Future of Economics: An Islamic Perspective (Vol. 21). Kube Publishing Ltd.

Ernadiwata. (2019). Sabar Sebagai Terapi Mental. Jurnal Kajian Dan Pengembangan Unpad, 3(1), 58–59.

Haanurat, A. I. (2020). Himmatul ‘Amal Dalam Ekonomi Islam Saat New Normal. In New Normal Kajian Multidisiplin.

Irham, M. (2014). Hakikat Sabar dalam Al Qur’an. 2(1), 113–134.

Miswar, A. (2017). Sabar dalam persfektif al-qur’an. Jurnal Al-Hikmah, 19(2), 88–110.

Munir, M. (2019). Konsep Sabar Menurut Al-Ghazali dalam Kitab Ihya’‘Ulum Al-Din. Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam Dan Tasawuf, 5(2), 113–133.

Mustaqim, A. (2007). Metode Penelitian Living Qur’an: Model Penelitian Kualitatif. Dalam M. Mansur, Dkk., Metodologi Penelitian Living Qur’an Dan Hadith. Yogyakarta: Teras.

Patahillah, P. (2014). Konsep Sabar Menurut Imam Al-Ghazali (studi literatur pada kitab Ihya ‘Ulumuddin). UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Rahmania, F. A., & Nashori, F. (2021). Mediator Syukur dan Sabar pada Dukungan Sosial dan Stres Tenaga Kesehatan selama Pandemi COVID-19. 4(2), 81–94.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta, Bandung, 25.

Sutarman, S. (2014). Manajemen Sabar Motivasi Sukses Dalam Kehidupan. Al-Misbah (Jurnal Islamic Studies), 2(2), 181–202.

Syam, Y. H. (2012). Sabar dan syukur bikin hidup lebih bahagia. MediaPressindo.

Wisnu, W. (2013). Hakikat Sabar dalam Al Quran.

Yusuf, M: Kahfi, D. C. M. T. (2018). Sabar dalam Perspektif Islam dan Barat. AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan Dan Keislaman, 4(2), 233–245.




DOI: https://doi.org/10.37531/mirai.v6i3.2095

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Flag Counter

Creative Commons License

JURNAL MIRAI MANAGEMENT is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Web
Analytics